”Orang yang kuat itu bukanlah
yang dapat mengalahkan orang lain, tetapi yang dapat mengalahkan dirinya
sendiri” [HR. Ibnu Hibban]
Wahai saudaraku seperjuangan di medan dakwah....... Tak ada jalan enak yang ditempuh oleh pejuang. Setiap jalan yang diambil penuh ombak dan duri, bukankah Rasulullah bersabda bahwa surga itu dikelilingi sesuatu yang memang tidak menyenangkan. Lihat perjalanan Beliau, orang yang sangat disayang oleh Allah, ternyata.... hidupnya penuh dengan ancaman, celaan, ujian, dan rintangan. Itulah warna-warni jalan menuju kemenangan....
Wahai saudaraku seperjuangan di medan dakwah....... Tak ada jalan enak yang ditempuh oleh pejuang. Setiap jalan yang diambil penuh ombak dan duri, bukankah Rasulullah bersabda bahwa surga itu dikelilingi sesuatu yang memang tidak menyenangkan. Lihat perjalanan Beliau, orang yang sangat disayang oleh Allah, ternyata.... hidupnya penuh dengan ancaman, celaan, ujian, dan rintangan. Itulah warna-warni jalan menuju kemenangan....
Saudaraku........ Sudah garis
Ilahi, seorang pejuang ibarat pendaki, ia harus melalui bukit terjal, jurang
yang curam, semak belukar yang runyam. Kian tinggi memanjat biasanya semakin
sendiri para pendaki. Berada di atas berarti berada di medan yang semakin berat. Karenanya hanya
pendaki yang tangguh sajalah yang berhasil menginjakkan kaki disana. Namun....
ketika di atas ia temukan pemandangan indah yang tak bisa dilihat oleh
orang-orang di bawah. Ia merasakan kebahagiaan yang tak dirasakan oleh orang
lain. Kebahagiaan..... bukankah itu sebenarnya yang dicari manusia?
Saudaraku.....Tak ada sesuatu
dalam hidup ini yang perlu ditakuti. Badai pasti melanda, ujian pasti datang.
Tak perlu menghindar. Masalah pasti kan
menghadang. Tak usah lari, hadapilah. Pandanglah ia sebagai hadiah Ilahi.
Terimalah, lalu bukalah. Pasti ada sesuatu bermanfaat di dalamnya. Yang
memisahkan kita dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang. Namun,
sebesar apa pun masalah, ia takkan pernah melebihi kemampuan kita untuk
memikulnya. Terlalu naif jika kita dikalahkan oleh masalah. Kita lebih berharga
dari masalah yang ada. Masalah-lah yang akan mengantarkan kita pada selangkah
lebih maju.
Saudaraku..... dunia yang cuma
sebentar ini merupakan tempat menguji kemampuan......Tak perlu kita mengeluh
dengan keterbatasan yang memang kita tak mampu mengubahnya. Kita telah sempurna
untuk misi kita. Kita telah diberi sosok terbaik. Carilah kekuatan pada diri
kita.
Duhai saudaraku......., Hidup ini
bukan untuk mempersoalkan apa yang kita miliki, namun apa yang dapat kita
lakukan dengan apa yang kita miliki. Nilai kita adalah apa yang kita karyakan,
bukan apa yang kita keluhkan. Berkaryalah selagi potensi kita masih ada. Berbuatlah
selagi kesempatan mengijinkan. Wujudkan karya kita dengan sepenuh hati. Tak
perlu mencari sanjungan, ucapan terimakasih, atau pujian orang. Sama sekali tak
ada alasan untuk itu. Ketulusan akan membuat kita lepas dari belenggu hawa
nafsu yang melelahkan jiwa.
Saudaraku...... masih ingat
nasehat Rasulullah bahwa jihad terbesar adalah melawan diri sendiri. Karenanya,
kemenangan bukan pada otot yang kekar, suara yang lantang, bukan pula pada saat
kita berhasil meluapkan emosi, menghardik orang, atau memojokkan. Apalah arti
kemenangan jika meraihnya dengan menyakiti orang sekitar kita. Kemenangan bukan
saat kita mengalahkan orang lain. Akan tetapi kemenangan ada pada saat kita
mampu mengalahkan diri sendiri. Itulah seni menjalani hidup.
Sumber:
milis Daarut Tauhiid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar